Ternyata, Berpelukan Salah Satu Cara Mengurangi Stres
Sudah berapa banyak pelukan yang bunda dapatkan hari ini? Seorang ahli mengatakan bahwa berpelukan dapat menurunkan kadar hormon kortisol. Dengan kata lain, semakin banyak pelukan yang didapat maka tingkat stres akan semakin berkurang.
Seperti dilansir laman Panorama, kontak antar manusia bisa meningkatkan kondisi kesehatan fisik dan mental, meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan risiko penyakit jantung, dan menekan kadar hormon stres seperti kortisol pada wanita.
Tapi jangan asal peluk. Zaborney menyarankan agar bertanya dulu pada calon lawan berpelukan kita untuk yakin akan respon yang bakal didapat. Tak peduli apakah yang kita peluk keluarga, teman atau orang asing efek kesehatannya ternyata sama tingginya.
Pasangan yang berpelukan selama 20 detik memiliki kadar oxytocin yang sama dengan mereka yang sedang jatuh cinta. Selain mempengaruhi oxytocin, pelukan juga meningkatkan kadar dopamin, hormon yang membuat manusia merasa senang. Sementara menurut American Psychosomatic Society, pelukan selama 10 menit dengan kekasih bisa menghilangkan stres, dan berbagai efek fisik yang disebabkannya.
Hubungan hangat antar partner seperti bergandengan tangan atau berpelukan bisa berkontribusi pada kesehatan jantung dan menurunkan stres. Tanda yang positif itu turunkan detak jantung, kurangi hormon stres dan menurunkan tekanan darah. Pasangan bahkan bisa menyeleraskan detak jantung dan gelombang otak hanya dengan bersentuhan.
Berpelukan adalah tanda sokongan yang bisa mengurangi stres. Ini juga bisa membantu menghilangkan kegalauan setelah konflik. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang menerima pelukan setelah terjadinya konflik menjadi lebih tenang. Karena pelukan juga memiliki manfaat mengurangi stres, ini juga bisa menaikkan daya tahan tubuh.
Selain itu, Penelitian menemukan bahwa pelukan dan canda gurauan yang ramah dan penuh kehangatan dapat mengobati gangguan kesehatan, mengurangi penyakit, rasa dan ego individu, tekanan dan ‘anxiety’
Seorang peneliti, Kathleen Keating dalam bukunya ‘The Hug Therapy’ disebutkan, empat kali pelukan bisa mempertahankan hidup.
Dr Karen Grewen pernah melakukan penelitian pada 38 pasangan. Hasilnya, pasangan yang berpelukan selama 20 detik, kadar kortisolnya menjadi rendah dan oksitosin meningkat. Hal ini juga memberikan efek mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Tak hanya itu, hasil penelitian yang dilakukan University of North Carolina, Amerika Serikat juga menyebutkan, pelukan bisa menurunkan kadar hormon stres (kortisol) sekaligus meningkatkan hormon oksitosin yang mampu memberikan perasaan tenang. Ketenangan dan kenyamanan yang dirasakan saat berpelukan, otomatis juga mengurangi stres.
Untuk itu, ketenangan dan kenyaman bisa memberikan efek regenerasi sel yang baik. Dengan demikian, seseorang yang sering mendapatkan pelukan, akan semakin sehat baik secara mental maupun fisik.
Dikutip dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar