Membaca Arah Pleno Nasdem Batu Bara Putuskan Al Asari Atau Zahir?


 Oleh: Irwansyah Nasution

Pengamat Sosial Politik Dan Kebijakan Publik.LKPI

Meskipun cuma 2 kursi yang di peroleh partai Nasdem Batu Bara pertarungan 2 kandidat hasil penjaringan DPC partai Nasdem di pilkada Batu Bara mulai mengerucut pada dua nama Al Asari dan Zahir, pertarungan mencari  dukungan partai Nasdem bagi dua kandidat akan bergeser ke level Nasdem Sumut di mungkinkan penetapan nama akhir lewat DPP partai Nasdem hanya satu nama lalu siapa ?

Merujuk pada kebiasaan perilaku politik partai Nasdem biasanya lebih mengutamakan track record  yang di usung nya  terutama kualitas calon(personal branding) urusan mahar tidak menjadi perioritas, strategi ini  buat partai Nasdem merupakan handicap kriteria penilaian. yang terjadi selama ini.sehingga terlihat lebih fair  penilaian balon mana yang lebih unggul,dalam komunikasi publik serta kepentingan Partai Nasdem sendiri tanpa pembebanan biaya bahkan jika perlu partai Nasdem akan ambil alih pembiayaan seperti yang terjadi pada Anies di Pilpres lalu.

Rivalitas antara Al Asari dan Zahir bukanlah merupakan hal baru jika merujuk pada pertarungan memperebutkan jabatan ketua Alwasliyah Batubara tahun lalu dimana Zahir sebagai Bupati Batu Bara mendukung  satu calon yang direkomendasikan namun kandas di tangan Al Asari sehingga terpilih menjadi ketua Al Washliyah saat ini,jadi pertarungan memperebutkan kursi dukungan partai Nasdem menjadi lebih panas dan menjadi  hitungan publik,

siapa yang lebih kuat menancapkan pengaruhnya dalam meraih dukungan Nasdem antara mereka berdua akan menjadi barometer opini publik di pilkada Batu Bara 

Dua figur publik Batu Bara ini nampaknya seimbang dalam hal latar belakang pendidikan masing masing lulusan S2 dan dunia pergerakan organisasi ke ormasan masing masing pernah menjadi kader terbaik  Alwasliyah,namun soal metode komunikasi Al Asari lebih terbuka sementara Zahir  lebih kepada komunikasi tertutup padahal komunikasi menjadi penilaian penting publik pemilih karena masyarakat lebih suka pada tokoh yang mau jujur apa adanya dan lebih berintegritas.

Problem utama tokoh politik khususnya di Batu Bara dalam soal komunikasi sering tidak maksimal karena perbedaan pengalaman dan mental inferiority komplex selalu jadi hambatan ,entah karena banyak masalah atau terlalu takut bayang bayang masalah sehingga kerjaan tidak maksimal dilaksanakan.

Dalam dunia politik justru berenang menyelesaikan masalah masyarakat dalam pemerintahan bagian kerjaan para politikus ,terlihat  aneh jika seorang tokoh politik terjun ke dunia politik tidak berani menyelesaikan masalah.

Publik Batu Bara akan disuguhkan permainan dan sulap politik dari para kandidat calon Bupati ini namun sejauh mana daya tahan masing masing aktor memainkan akrobat politiknya  untuk menyakinkan masyarakat agar didukung dan terpilih dan itu dimulai dari persaingan antara Al Asari dan Zahir dalam perebutan dukungan kursi partai Nasdem,kita tunggu..he..he.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketum GPA Pusat Aminullah Siagian: Al Asari Layak Pimpin Batu Bara

Gaji KPPS Pemilu 2024 Naik, Intip Kapan Cair Dan Rinciannya

Istana Niat Lima Laras, Peninggalan Kerajaan Melayu di Pesisir Sumatera Utara yang Pernah Tunduk pada Kesultanan Siak