Edy Lemparkan Psywar "Menantu Malaikat" Gerindra Tersedak


Oleh: Irwansyah Nasution

Jangan salah tafsir dulu jika Edy gunakan politik Long Passing, umpan panjang yang di tujukan pada Gerindra akan mengusung Bobby Nasution di pilgubsu.Ini betul betul tontonan yang mengasikkan di pilkada Sumut bagi para pemikir dan pemerhati politik bagaimana cara menohok lawan Politik yang akan membuat lawan mati tersengak.

Lontaran kalimat akan lawan anak malaikat itu mengandung arti majas perumpamaan yang di pilih secara cerdas oleh Edy mengapa ? .Edy yang punya visi Politik tajam mengungkapkan itu ingin  mengukur kedalaman dan keseriusan Gerindra mengusung Bobby ,jika Gerindra terpancing makanan artinya Edy paham akan mengambil langkah apa untuk menyusun strategi pertarungannya kelak lawan  Bobby dari reaksi petinggi Gerindra di Sumut karena itu di anggap kode perang terbuka ,sekaligus meyakinkan masyarakat Sumut bahwa Ia masih superior lebih siap dalam kancah Pilgubsu 2024.

Ternyata tidak lama setelah pernyataan Edy Gerindra membuat balasan melalui sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso  menyatakan balasan, Edy congkak dan  sombong tidak pantas dan mengkait kaitkan dengan wilayah agama.Pilihan pernyataan itu menunjukkan sikap sombong, congkak dan tidak pantas ini tidak pantas dilakukan oleh Edy Rahmayadi. Pak Edy harus ingat, sombong itu jubahnya Allah, kita manusia tidak pantas melakukan hal itu," ucapnya.seperti yang dikutif dari detiksumut.

Tanggapan Gerindra memperlihatkan tidak jeli dalam menganalisa kalimat adaptif dalam pernyataan politik dengan kaidah kaidah agama yang berbentuk normatif sejurus terlihat menggunakan kalimat malaikat adalah urusan agama padahal bukan dalam konteks agama itu pernyataan politik majas jadi jangan salah meng artikan menginterpretasikan, majas atau bayan itu alat bantu soal cabang ilmu usulul piqh untuk mendapatkan kebenaran bukan hukum piqh halal dan haram.disini.kekeliruan berpikir dari Pernyataan Gerindra dikaitkan dengan agama.

Kalau kita simak dua pernyataan ini, Edy dan cara Gerindra Sumut menanggapi ibarat pertarungan tinju nampak sekali Edy terlihat taktis dalam memukul lawan politiknya dengan perumpamaan majaz agar lawan kehilangan pegangan kata kata  real politik sehingga lawan kehilangan kecerdasan dalam menanggapi ucapan Edy itu.

Pertarungan kata kata di perlukan dalam Politik sebagai pemanasan foreplay untuk meregangkan otot politik apalagi menyangkut komunikasi ke publik di perlukan gambaran metafora untuk menghitung kecerdasan lawan dalam berkata kata yang akan membantu publik  berimajinasi terhadap sesuatu yang belum jelas terhadap siapa sebenarnya calon kuat dan lemah, jelas posisi Edy akan menjadi kuat dengan pernyataan itu di mata publik wong melawan orang kan biasa namun melawan menantu malaikat inikan luar biasa.

Edy sendiri setelah melihat keseriusan PDIP akan mengusungnya di Pilgubsu 2024 tampaknya  tidak akan menyia- nyiakan momen , apalagi posisi PDIP akan mengambil posisi oposisi untuk menghidupkan kembali opini publik bahwa partainya siap.melakukan perlawanan di semua posisi politik ke depan.Jadi wajar Edy ingin membuktikan bahwa ia adalah petarung Politik berpengalaman dan handal untuk memenangkan pertarungan seperti yang di harapkan PDIP Sumut.

Gedung Putih,12 Juni 2024.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketum GPA Pusat Aminullah Siagian: Al Asari Layak Pimpin Batu Bara

Heboh, Satu Pohon Pisang Memiliki Tiga Jantung, Pertanda Kemenangan Zahir Aslam Di Pilkada Batu Bara 2024

Gaji KPPS Pemilu 2024 Naik, Intip Kapan Cair Dan Rinciannya